Abdilah, Anindra Aunil (2022) PERLINDUNGAN NAFKAH ANAK SETELAH PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA SORONG. Undergraduate (S1) thesis, Institut Agama Islam Negeri Sorong.
520718019_ANINDRA AUNIL ABDILAH.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Abstract
Perlindungan adalah suatu upaya atau tindakan untuk mengayomi dari pihak-pihak tertentu yang ditujukan kepada pihak tertentu dengan menggunakan cara-cara tertentu. Perlindungan bagi tiap-tiap warga negara Indonesia telah menyatakan bahwa semua orang mempunyai kedudukan yang sama dimuka hukum. Adapun nafkah kepada anak adalah kewajiban seorang ayah kepada anak yang berada dalam tanggungannya, yang merupakan sesuatu yang wajib untuk dipenuhi oleh ayah, suatu hak yang harus diperoleh anak sebagai bentuk tanggung jawab orang tua kepada anak sekalipun telah terjadi perceraian antara kedua orang tuanya.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris, yang kemudian disajikan dalam bentuk deskriptif. Teknik dalam pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data primer dalam hal ini adalah orang tua yang telah bercerai dan hakim pengadilan Agama Sorong, data sekunder diambil dari studi kepustakaan jurnal, buku dan perundang-undangan yang masih memiliki keterkaitan dengan permasalahan yang diteliti.
Hasil penelitian : Pertama, pemenuhan hak nafkah kepada anak pasca perceraian di Pengadilan Agama Sorong dari pihak ibu yang menanggung biaya pemeliharaan, perawatan, dan pendidikan anak. Alasan nya karena faktor ekonomi ayah yang tidak stabil, miskomunikasi antara ayah dan ibu, karena telah memiliki pernikahan yang baru, dan kurangnya kesadaran dan pemahaman terkait kewajiban memberi nafkah kepada anak meskipun telah bercerai dari ibunya. Kedua perlindungan hukum yang diberikan oleh lembaga pemerintah dalam hal ini pengadilan agama Sorong yaitu apabila ditemui pihak ayah melalaikan kewajibannya dalam hal memberikan nafkah kepada anak, pihak ibu disarankan agar mengajukan permohonan dengan gugatan biaya pemeliharaan anak, karena pengadilan bersifat pasif sehingga pengadilan hanya menunggu permohonan dan tidak dapat menentukan begitu saja tanpa adanya pengaduan dari pihak yang bersangkutan. Implikasi penelitian diharapkan setiap orang tua yang bercerai tetap memenuhi tanggung jawab terhadap hak nafkah kepada anaknya, baik itu bersifat materi maupun non-materi. Sehingga anak tetap mendapatkan haknya seperti anak-anak yang lain.
Tipe Item: | Skripsi/Tesis/Disertasi/Laporan D3 (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 000 Kelas Umum |
Lembaga/Fakultas/Jurusan: | Fakultas Syariah dan Dakwah > Hukum Keluarga |
Depositing User: | Unnamed user with email perpustakaan@iainsorong.ac.id |
Date Deposited: | 26 Feb 2024 12:18 |
Last Modified: | 26 Feb 2024 12:18 |
URI: | https://repositori.iainsorong.ac.id/id/eprint/20 |